VHF FM Wireless Microphone
Pada suatu hari ada seorang teman
yang minta dibetulkan radionya. Ternyata radionya merk “UNICO” yang
bentuknya hampir mirip dengan pesawat walkie talkie, karena memang bisa
difungsikan sebagai walkie talkie dengan pemancar mini (lebih tepat
disebut wireless microphone) yang amat sangat mininya. Namun demikian
menurut pengakuannya dulu pernah dipakai brik-brikan dengan temannya
menggunakan pesawat yang sama sampai kira-kira jarak 1 kilometeran.
Akhirnya radio tersebut penulis
oprek-oprek, ternyata ada yang konslet di beberapa bagian. Setelah
penulis betulkan bagian yang konslet tersebut, radio bisa menyala
kembali. Radio ini lumayan sensitif juga, dengan komponen utamanya IC
CXA111P. Pemancar mininya pun masih berfungsi. Bagian penerima kurang
begitu menarik perhatian.
Yang menarik perhatian penulis adalah bagian pemancar mininya yang konon bisa mencapai jarak 1 kilometer. Jarak yang lumayan jauh untuk ukuran pemancar mini (wireless microphone) dengan tegangan hanya 3 volt. Untuk memuaskan rasa penasaran, bagian wireless mic / pemancar mininya penulis gambar ulang dan coba di re-design agar lebih bagus. Lilitan oscillator yang aslinya hanya ferit dililit kawat, disini penulis coba gunakan koker inti ferit ukuran 5 mm, untuk mempermudah perpindahan frekuensi.
Setelah penulis rakit, ternyata hasilnya memang cukup memuaskan untuk ukuran pemancar sekecil itu. Meskipun tanpa pre-amp mic tapi sudah termasuk sensitif. Suara di kejauhan bahkan suara detak jam dinding bisa terdengar dengan jelas. Kestabilan juga lumayan bagus, meskipun agak terpengaruh oleh tangan atau badan kita, tetapi apabila diberi shielding / box pasti bisa terkurangi. Mengenai jarak, tergantung dari radio penerima dan jalur frekuensi yang digunakan. Disini penulis mempergunakan radio penerima rakitan sendiri (TA7302, TA7303 & LM386) front end menggunakan tuner VCO merek mitsumi dan antena eksternal. Jarak 100 meter terhalang tembok dan beberapa ruangan masih terdengar dengan jelas. Belum dicoba untuk jarak yang agak jauh lagi. Jalur frekuensi yang penulis gunakan adalah dibawah band broadcast, yaitu 81 MHz. Untuk menurunkan frekuensinya bisa kita lakukan dengan cara menambah lilitan primer atau memperbesar nilai capasitor antara colector dan emitor. Komponen aslinya Transistor Oscillator adalah 2SC829, dalam percobaan penulis ganti dengan transistor 2SC838. Transistor kedua bisa menggunakan 2SC1674, seandainya 2SC1675 tidak ada. Bisa juga diganti dengan transistor VHF yang lain, tetapi mungkin konsumsi baterai dan jarak pancar juga akan lain. Sedangkan lilitan kawat menggunakan ukuran 0,5 mm.
Yang menarik perhatian penulis adalah bagian pemancar mininya yang konon bisa mencapai jarak 1 kilometer. Jarak yang lumayan jauh untuk ukuran pemancar mini (wireless microphone) dengan tegangan hanya 3 volt. Untuk memuaskan rasa penasaran, bagian wireless mic / pemancar mininya penulis gambar ulang dan coba di re-design agar lebih bagus. Lilitan oscillator yang aslinya hanya ferit dililit kawat, disini penulis coba gunakan koker inti ferit ukuran 5 mm, untuk mempermudah perpindahan frekuensi.
Wireless Microphone "UNICO" versi 1 setelah dirakit
Setelah penulis rakit, ternyata hasilnya memang cukup memuaskan untuk ukuran pemancar sekecil itu. Meskipun tanpa pre-amp mic tapi sudah termasuk sensitif. Suara di kejauhan bahkan suara detak jam dinding bisa terdengar dengan jelas. Kestabilan juga lumayan bagus, meskipun agak terpengaruh oleh tangan atau badan kita, tetapi apabila diberi shielding / box pasti bisa terkurangi. Mengenai jarak, tergantung dari radio penerima dan jalur frekuensi yang digunakan. Disini penulis mempergunakan radio penerima rakitan sendiri (TA7302, TA7303 & LM386) front end menggunakan tuner VCO merek mitsumi dan antena eksternal. Jarak 100 meter terhalang tembok dan beberapa ruangan masih terdengar dengan jelas. Belum dicoba untuk jarak yang agak jauh lagi. Jalur frekuensi yang penulis gunakan adalah dibawah band broadcast, yaitu 81 MHz. Untuk menurunkan frekuensinya bisa kita lakukan dengan cara menambah lilitan primer atau memperbesar nilai capasitor antara colector dan emitor. Komponen aslinya Transistor Oscillator adalah 2SC829, dalam percobaan penulis ganti dengan transistor 2SC838. Transistor kedua bisa menggunakan 2SC1674, seandainya 2SC1675 tidak ada. Bisa juga diganti dengan transistor VHF yang lain, tetapi mungkin konsumsi baterai dan jarak pancar juga akan lain. Sedangkan lilitan kawat menggunakan ukuran 0,5 mm.
Dengan komponen yang minim, bisa
kita rakit dengan bentuk sekecil mungkin. Bisa digunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya penyadapan atau sekedar menguping pembicaraan, atau
bahkan untuk berkomunikasi.
Akhirnya
penulis mengambil kesimpulan bahwa wireless microphone dari radio merek
UNICO tersebut adalah wireless mic yang bagus, bisa diandalkan dan
memungkinkan apabila dipergunakan untuk komunikasi jarak pendek seperti
kata teman saya tersebut. Bagi para pembaca yang ingin membuatnya dibawah ini saya sertakan skema, dan desain PCBnya.
PCB dan layout versi 1 (menggunakan koker dengan jarak kaki ukuran lebar)
PCB dan layout versi 2 (menggunakan koker dengan jarak kaki ukuran kecil dan posisi resistor berdiri)
Skema Wireless Microphone "UNICO"
PCB dan layout versi 1 (menggunakan koker dengan jarak kaki ukuran lebar)
ukuran PCB 3,9 x 1,9 cm
Layout komponen versi 1
PCB dan layout versi 2 (menggunakan koker dengan jarak kaki ukuran kecil dan posisi resistor berdiri)
PCB versi 2 (ukuran PCB 3,8 x 1,8 cm)
2.Rangkaian Microphone/Mic FM Wireless
Mikrofon / Mic Wireless FM pada dasarnya adalah pemancar FM daya rendah. Mic WirelessFM sirkuit Anda dapat menggunakannya untuk mengganti mic wireless, biasanya harganya yang cukup mahal. Jika Anda adalah penggemar elektronik, maka seri ini layak mencoba, . Berikut adalah gambar rangkaian:
Daftar Komponen Mikrofon / Mic Wireless
R1 = 10K (coklat-hitam-oranye)
R2, R3 = 100K (coklat-hitam-kuning)
R4 = 470 ohm (kuning-ungu-coklat)
C1, C3 = 4.7pF (4p7), keramik
C2, C4 = 4.7uF-16V, electrolytic
C5 = 0.001uF (1NF), keramik
C6 = 470pF, keramik
Q1, Q2 = 2N2222, NPN transistor
L1 = 1uH, induktor variabel
Mic = electret mikrofon, 2 kabel
Q1 menguatkan sinyal input melalui C4 dari mikrofon electret. Q2 bertindak sebagai osilator dan sinyal yang datang dari C2 diumpankan ke basis Q2. L1/C1 adalah disebut 'tangki'sirkuit dan beroperasi di band 88-105MHz pada reguler dial AM / FM radio.
L1 adalah kumparan induktor 1uH variabel untuk dapat tune sedikit, dan berbagai 1uHmerupakan perkiraan. Antena dapat sesederhana sepotong 8 "(21cm) dari kawat apapun.
Skema Rangkaian Microphone/Mic FM Wireless
R1 = 10K (coklat-hitam-oranye)
R2, R3 = 100K (coklat-hitam-kuning)
R4 = 470 ohm (kuning-ungu-coklat)
C1, C3 = 4.7pF (4p7), keramik
C2, C4 = 4.7uF-16V, electrolytic
C5 = 0.001uF (1NF), keramik
C6 = 470pF, keramik
Q1, Q2 = 2N2222, NPN transistor
L1 = 1uH, induktor variabel
Mic = electret mikrofon, 2 kabel
Q1 menguatkan sinyal input melalui C4 dari mikrofon electret. Q2 bertindak sebagai osilator dan sinyal yang datang dari C2 diumpankan ke basis Q2. L1/C1 adalah disebut 'tangki'sirkuit dan beroperasi di band 88-105MHz pada reguler dial AM / FM radio.
L1 adalah kumparan induktor 1uH variabel untuk dapat tune sedikit, dan berbagai 1uHmerupakan perkiraan. Antena dapat sesederhana sepotong 8 "(21cm) dari kawat apapun.